Sesuai dengan nama usaha kami yaitu hatching eggs solution, solusi penetasan telur, yang mana kami menerima pesanan mesin tetas telur sesuai dengan kebutuhan anda, karena pada umumnya baik seller maupun produsen menjual dalam bentuk jadi/monoton dan produksinya pun secara masal, itu lah yang membedakan kami dengan produsen lain, apa yang ada butuhkan dalam penetasan kami memberikan solusi maupun produksinya.


Mengedepankan perkembangan dari kemajuan teknologi khususnya di dunia penetasan, kami selalu menerapkan apa yang kami dapat, dari apa yang telah kami lakukan dalam riset kami, sehingga dari segi produksi kami selalu memberikan yang terbaik untuk anda.


Dengan kata lain, setelah di pikirkan apa yang anda perlukan, siapkan apa yang di butuhkan, hubungi kami, kami siap mengembangkan kebutuhan anda dalam bidang penetasan..

Sabtu, 10 November 2012

PENETASAN TELUR UNGGAS







Yang harus di perhatikan dalam penetasan telur






terlintas dalam benak kita ketika kita ingin memulai usaha peternakan atau hobby, bagaimana kah seharusnya yang kita lakukan untuk menetaskan telur ketika induk dari telur tersebut mati atau pun sudah tidak mau mengerami karena beberapa faktor atau pun untuk pembudi daya'an, entah itu telur unggas ataupun reptile bahkan telur dinosaurus sekalipun(kalo ada telurnya)hehehe.


Semestinya ketika ingin memulai usaha atau hobby menetaskan telur kita harus tau prilaku dari kehidupan hewan peliharaan atau ternak kita, kita sebut para hewan ternak atau peliharaan ini sumber awal dari manajemen penetasan, kita harus tau apa yang kita lakukan untuk kesehatan hewan ternak atau peliharaan kita, kebersihan kandangnya, perbandingan indukan hingga nutrisi untuk hewan itu sendiri, tujuannya tidak lain hanya untuk mendapatkan telur yang berkualitas baik atau bahkan terbaik, sebab pada dasarnya di dunia penetasan faktor pertama bersumber dari telur itu sendiri yang akan di tetaskan


Untuk mendapatkan telur yang baik dan sehat serta berkualitas tentunya kita harus memiliki indukan yang sehat dan berkualitas pula, begitu juga lingkungan kandang yang harus bersih dan terawat, perbandingan indukan menjadi salah satu factor yang sangat penting untuk mendapatkan telur yang berkualitas, perbandingan indukan maksudnya adalah missal kita memiliki unggas sebanyak 100 ekor, nah dari seratus ekor itu umumnya yang paling bagus itu 1:4, 1:5, maksudnya 1 jantan 4 betina atau 5 betina, berarti dari jumlah 100 itu didapatkan 20 ekor jantan 80 ekor betina, ini nilai umum perbandingan yang di lakukan oleh peternak senior/kawakan, ada juga beberapa peternakan yang memakai perbandingan 1:8 sampai 1:12, tentunya hasilnya juga berpariatif bukan..?


Oke untuk sedikit penjelasan di atas saya rasa cukup untuk mendapatkan telur yang baik, nah setelah kita mengetahui sumber dari manajemen penetasan barulah kita mengenal istilah fertile dan unfertile, fertile maksudnya pembuahan/bahan anak/sperma membuahi indung telur maka terbentuklah embrio, makanya sangat perlu di perhatikan perbandingan indukan untuk seberapa besar kemungkinan telur itu fertile dikarenakan adanya pembuahan di dalam telur tersebut, dan unfertile maksudnya telur kosong/tidak terjadi pembuahan dalam telur, untuk mengetahui fertile atau unfertile telur yang akan kita tetaskan umumnya baru akan ketahuan setelah memasuki 3 hari dalam mesin tetas, di jelaskan nanti di penjelasan cara menetaskan yang baik.


Adapun beberapa cara sebelum telur masuk ke mesin tetas adalah sebagai berikut :


· Telur yang akan masuk ke dalam mesin tetas sebaiknya dari hasil kawin, bukan dari hasil makanan perangsang induk untuk bertelur, apalagi telur beli di warung.


· Telur yang akan masuk ke dalam mesin tetas sebaiknya telur yang bersih, bebas dari kuman/bakteri.


· Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan pilihlah telur dari indukkan yang berkualitas/dari bibit unggul.


· Sebaiknya telur yang akan masuk ke dalam mesin tetas tidak lebih dari 7 hari sejak keluar dari induknya, untuk mendapat mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya umur 1 – 3 hari sejak keluar dari induknya


· Letakkan telur ke tempat telur/egg tray secara berdiri terbalik, bagian yang tumpul di atas, dan bagian yang runcing di bawah.


· Jangan pernah sekali kali mengagetkan kondisi telur, artinya hindari telur terbentur satu sama lain atau terbentur benda keras lainnya, hal ini untuk menjaga embrio di dalam telur






Sebelum & ketika telur berada pada mesin tetas ada beberapa hal yang harus di perhatikan ;


· Sebelum telur masuk ke dalam mesin tetas harus lah di perhatikan kebersihan dari mesin tetas tersebut, walau pun sebenernya dalam dunia unggas sang induk tidak pernah melakukan hal ini, ini hanya pendapat saya yang barangkali mungkin, sekali lagi..mungkin si induk dari kelenjar kelenjar keringatnya mengandung anti biotik yang dapat mematikan kuman/bakteri yang terdapat pada kulit telur..


· Perhatikan segala sesuatunya yang terdapat di mesin tetas baik manual maupun otomatis


· Perhatikan pula manual book dari mesin tetas tersebut.


· Ketika telur sudah berada di dalam mesin tetas, selama 3 hari pertama usahakan supaya jangan sampe bergerak dan jangan sampai ada udara masuk maupun keluar dari mesin tetas tersebut, hal ini di karenakan sesungguhnya carbondioksida/CO2 sangat di butuhkan di 3 hari pertama karena co2 terbebut tanpa kita sadari membantu menguatkan sel sel tulang pada embrio


· Pemeriksaan embrio dapat di lakukan sesering seringnya tiap hari dan sejarang jarangnya 1 minggu, pisahkan telur yang embrionya tidak berkembang, hal ini untuk menghindari gas amoniak yang keluar dari telur tersebut, tentunya akan mengganggu telur telur lainnya


· untuk mesin tetas manual lakukan pemeriksaan bak air tiap hari, tambahkan air jika air dalam bak berkurang,


· Hentikan pemutaran rak di 3 hari terakhir telur akan menetas, keluarkan telur dari eggtray dan letakkan di egg hatcher dengan posisi bebas (tiduran), hal ini di maksudkan untuk pencarian posisi menetas anak unggas dari telurnya,


· Di 3 hari terakhir kelembaban sangat penting untuk di perhatikan, lakukan penambahan kelembaban, hal ini di maksudkan agar kulit telur menjadi lunak sehingga akan memudahkan proses menetasnya telur, untuk menambah kelembaban juga banyak sekali variasi tekhnik untuk menambah kelembaban, ada yang melakukannya dengan membasahi kain handuk dan meletakkan kain handuk yang basah tersebut di dalam ruang mesin tetas, ada yang membasahi spond/busa meubel, ada juga yang melakukannya dengan menyemprotan air murni ke dinding dalam mesin tetas atau bahkan ke kulit telurnya langsung sesuai yang di butuhkan untuk menjaga kestabilan kelembaban, nah tehknik ini harus di perhatikan langkah berikut, jangan terlalu banyak menyemprot air langsung ke permukaan kulit telur karena akan menyebabkan penyerapan air ke dalam telur dan akan mengakibatkan kematian embrio


· Ada beberapa telur di 3 hari terakhir yang sudah mulai retak, ketika anak unggas keluar dari telur diam kan dulu hingga bulunya kering, umumnya di diamkan selama 24 jam, tapi ada beberapa orang yang langsung mengeluarkan bayi unggasnya ketika bulunya mulai terlihat mengering, dan jika ada anak unggas yang kulit ari masih menempel di dubur anak unggas sebaiknya diamkan saja hingga kulit ari tersebut akan putus dengan sendirinya, biasanya jika kita yang memutuskan kulit ari anak unggas tersebut tidak lama lagi akan tewas/meninggal dunia/mati/ko’it.


· Jika bulu anak unggas sudah mengering, pisahkan ke kandang yang suhunya hampir sama dengan suhu mesin tetas, untuk menghindari perubahan suhu yang drastis yang di terima si anak unggas tersebut.


· Buang kulit kulit telur yang telah menetas.


· Jika ada beberapa telur yang tidak menetas, sedangkan hari penetasan sudah berakhir, sebaiknya tunggu 1 – 2 hari dulu hingga telur tersebut menetas, hal ini kita anggap barangkali telur tersebut perkembangannya lambat untuk menetas, jika tidak menetas juga baru lah kita vonis bahwa telur tersebut gagal menetas/mati.


· Jika periode penetasan telah berakhir kembali ke tahap awal, bersihkan mesin tetas dari semua kotoran yang tertinggal, dan kembali semprotkan cairan desinfektan.


· Sebaiknya pada saat telur telur menetas dan pemisahan anak unggas saya sarankan pakailah masker pelindung pernafasan anda, karena ada bulu bulu halus yang tidak terlihat akan terhirupdan tentunya akan sangat mengganggu pernafasan kita.






Biar bagaimana pun canggihnya mesin penetas telur yang kita gunakan tentunya tidak akan mampu menyamakan sifat alami induk dari telur yang kita tetaskan, & biar bagaimana pun kegiatan penetasan adalah termasuk kegiatan experiment, metode apapun yang di dapat untuk memaksimalkan hasil/tingkat keberhasilan yang tinggi adalah sah sah saja, saya tidak menekankan anda harus mengikuti metode saya, tapi setidaknya saya menggambarkan apa yang pernah saya jalani..
dan yang paling penting lagi, sebaik baiknya mesin tetas, secanggih canggihnya mesin tetas, tidak akan memperbaiki kualitas telur itu sendiri, ingat.. mesin tetas tidak akan memperbaiki kualitas telur itu sendiri..

Kurang lebihnya apa yang pernah saya pelajari dan saya terapkan beserta pengalamnnya telah saya sampaikan, bila ada kekurangan saya sangat mengharapkan koreksi demi kemajuan dari apa yang saya lakukan, selamat bekerja, selamat menetaskan telur, selamat dan sukses selalu untuk anda semua..

1 komentar: