Sesuai dengan nama usaha kami yaitu hatching eggs solution, solusi penetasan telur, yang mana kami menerima pesanan mesin tetas telur sesuai dengan kebutuhan anda, karena pada umumnya baik seller maupun produsen menjual dalam bentuk jadi/monoton dan produksinya pun secara masal, itu lah yang membedakan kami dengan produsen lain, apa yang ada butuhkan dalam penetasan kami memberikan solusi maupun produksinya.


Mengedepankan perkembangan dari kemajuan teknologi khususnya di dunia penetasan, kami selalu menerapkan apa yang kami dapat, dari apa yang telah kami lakukan dalam riset kami, sehingga dari segi produksi kami selalu memberikan yang terbaik untuk anda.


Dengan kata lain, setelah di pikirkan apa yang anda perlukan, siapkan apa yang di butuhkan, hubungi kami, kami siap mengembangkan kebutuhan anda dalam bidang penetasan..

Rabu, 26 Februari 2014

PENGERTIAN TERMOSTAT DAN JENISNYA



PENGERTIAN TERMOSTAT DAN JENISNYA



Sebetulnya di kehidupan kita sehari hari, kita itu di kelilingi begitu banyak yang namanya termostat, contohnya di rumah saja ada beberapa jenis termostat yang kita gunakan, akan tetapi apakah kita paham akan semua itu, yang kita tau hanya kita butuh unit/barang itu karena memangkita butuhkan, entah itu di dalamnya terdapat termostat atau tidak, contohnya kulkas/lemari es, kita taunya kita butuh lemari es itu untuk mendinginkan beberapa bahan makanan dan minuman yang kita ingin dinginkan, rice cooker atau magic jar, kita tidak tau di dalamnya pakai termostat atau tidak, taunya masak nasi dan menghangatkannya ya pake itu, setrikaan listrik, air conditoner atau ac,dan banyak lagi..




APA ITU TERMOSTAT..?


Termostat adalah suatu alat yang berfungsi untuk menstabilkan suhu yang kita inginkan dengan batasan dingin atau panas yang kita inginkan dan tentukan, dengan catatan ada yang bisa di atur sesuai dengan kbutuhan kita dan ada yang tidak, di dalam kulkas seringkali kita memutar mutar knob yang terdapat di dalam lemari es tersebut, nah itu lah alat yang di sebut termostat, begitu juga pada setrikaan, tujuan dan fungsi kenapa di putar putar, karena di putar putar itu lah kita bisa menentukan batas tingkat panas atau dingin yang kita butuhkan, ac atau air conditioner ketika kita merasa kurang dingin kita pencet pencet itu tombol remot untuk bisa lebih dingin, yang paling mudah & menghilangkan kita dari ketidak tahuan tentang termostat terdapat pada ricecooker atau magic jar karena jenis termostat yang di pakai mutlak yang artinya tidak bisa di rubah besar kecilnya suhu yang kita butuhkan, pada intinya dan pada prinsipnya, termostat adalah pengatur suhu atau penstabil suhu yang bekerja secara otomatis, otomatis onjika kurang panas atau dingin, dan otomatis off jika panas atau dingin sudah mencukupi, dan saya tegaskan sekali lagi bahwa termostat jenis apapun kerja’nya sudah otomatis on dan otomatis off..




FLUKTUASI

Fluktuasi adalah kisaran kerja atau jarak dari on ke off atau sebaliknya, jadi apabila suhu sudah mencapai titik panas/dingin yang di tentukan termostat akan mati, ketika termostat mati otomatis suhu akan turun, karena pemanas/pendingin di putuskan arusnya oleh termostat, ketika suhu turun termostat akan hidup kembali pada titik penurunan suhu, nah disinilah letak fluktuasi tersebut, berapa derajat jarak atara hidup dan matinya system yang dibuat termostat tersebut, nah yang membedakan antara termostat yang di pakai pada alat rumah tangga dan pada mesin penetas telur, termostat pada barang rumah tangga tidaklah begitu penting kisaran kerja/fluktuasinya, yang penting stabil entah itu fluktuasinya 3 derajat atau lebih..
lalu berapa derajat kah fluktuasi yang di butuhkan di mesin tetas, berdasarkan pengalaman saya, hasil terbaik di dapatkan dari termostat yang berfluktuasi 0,3'c..



MACAM JENIS TERMOSTAT

-Termostat wafer/kapsul, yang biasa di pake mesin tetas

-Termostat katup/valve, yang biasa di gunakanpada pendingin mobil, untuk mengalirkan air dari radiator ke mesin

- Termostat kancing, yang biasa di pake peralatan rumah rangga seperti di rice cooker,

- Termostat bimetal, yang biasa di pake untuk pemanggang roti, setrika, pengering laundry

- Termostat elektronik, yang biasa di pake pada air conditioner/AC, rangkaian amplifire

- Termostat digital, yang biasa di pake pada mesin mesin pabrik, dan sebagainya

Dan banyak lagi jenis macamnya

Berbagai macam jenis termostat bisa dan sah sah saja di pake, tapi apakah sudah sesuai kebutuhan dalam proses penetasan,mari kita bicara pengalaman..



- TERMOSTAT WAFER/WAFEL/KAPSUL/PIRINGAN/UFO

saya pernah menggunakannya, bahkan sering saya menjualnya dalam keadaan terpasang pada unit mesin tetas yang biasa saya jual,keuntungannya tentu murahnya itu, dari segi pemasangan juga mudah, tapi dari segi pengaturan lah yang agak ribed & sulit, karena faktor konstruksinya yang tidak presisi yang menjadikannya agak sulit dalam pengaturan suhunya,ketika sudah dapet suhu yang di targetkan kadang suka berubah lagi, di karena konstruksi pemegang kapsul yang terbuat dati plasik yang bisa melar/memuai kena panas, belum lagi fluktuasiyang tidak pasti, kadang 1 derajat celcius, kadang 2 derajat celcius, karena tuas penekan switchnya yang sudah paten dalam konstruksinya sehingga tidak bisa kita atur lagi, belum lagi adanya tambahan relay jika kita menggunakannya untuk kapasitas besar
Jika termostat jenis ini tetap menjadi pilihan atau bahkan andalan anda saya sarankan ganti lah konstruksi pemegang kapsulnya dengan menggunakan bahan yang tidak mudah muai, dan usahakan ujung kapasul yang akan menekan switch di buat se’rata mungkin untuk menghindari perubahan settingan



- TERMOSTAT BIMETAL

yang saya bicarakan disini termostat bimetal yang model knob/ada pemutarnya dan sensornya menggunakan pipa kecil dan didalamnya terdapat cairan eter, karena termostat bimetal jenis ini juga banyak di pakai di dalam mesin tetas..
mudah dalam pemasangan & pengaturannya,akan tetapi kadang tidak sesuai dengan level knob yang kita set, misal knoblevel kita set di 38 derajat celcius, begitu kita liat di termometer belum tentu 38 derajat celcius, kadang 37,5 kadang 38,5 derajat celcius, belum lagi adanya tambahan relay jika kita menggunakannya untuk kapasitas besar, juga kendala dalam penempatan sensornya yang tidak boleh berpindah pindah, karena sangat khawatir akan patah atau pecah pipa sensornya
Jika termostat jenis ini tetap menjadi pilihan atau bahkan andalan anda saya sarankan gunakan termometer tambahan untuk mengukur real’nya temperatur yang di dapat di dalam mesin tetas



- TERMOSTAT ELEKTRONIK

tidak jauh dari termostat bimetal dan wafer,hanya saja kerjanya sudah secara elektronik, ada dua macam termostat elektronik, murni elektronik dan yang terprogram, ada yang masih menggunakan relay ada yang sudah menggunakan SSR, kelebihan dari termostat jenis ini adalah pengaturannya yang pasti, yang artinya tidak akan ada perubahan ketika kita sudah set di titik point yang kita inginkan, sangat stabil dan akurat, hanya sajakekurangannya tidak adanya displaynya, jadi kita musti pake termometer untuk mengetahui suhu yang kita inginkan..
Jika termostat jenis ini tetap menjadi pilihan atau bahkan andalan anda gunakan termometer jenis apapun yang memiliki tingkat keakuratan yang tinggi


- TERMOSTAT DIGITAL

banyak jenis yang pernah saya pakai, dan yang pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing, mudah dalam pemasangan dan pengaturan suhu serta fluktuasinya, jenis termostat ini lah yang paling unggul di antara termostat jenis lain, walau lebih unggul tetap saja ada beberapa hal yang musti kita perhatikan
Jika termostat jenis ini tetap menjadi pilihan atau bahkan andalan anda usahakan cari sensornya yang telanjang komponen sensornya, dalam artian tidak tercashing atau tertutup bahan padat seperti besi/pipa atau lainnya, kenapa demikian, karena kita membutuhkan sensor dengan bacaan yang jujur & cepat membaca perubahan temperatur di dalam mesin tetas, pilih lah termostat digital dengan range suhu maksimal 50'c, karena dengan range suhu tersebut umumnya sudah include sensor..



Baik produsen maupun konsumen ingin memberikan atau mendapatkan hasil yang terbaik dalam proses penetasannya, salah satu faktor penting dalam pemilihan termostat juga kadang di hadapkan dengan masalah harga, tentunya bicara harga pasti bicara kualitas dan pada akhirnya bicara hasil, itu kembali lagi kepada pilihan anda dan itu sah sah saja karena itu hak dan keinginan anda, sekali lagi kami sebagai produsen selalu ingin memberikan yang terbaik untuk para konsumennya, bukan keuntungan semata..


demikianlah artikel yang yang saya buat berdasarkan pengalaman selama ini, baik buruknya tulisan yang saya buat ini semoga bermanfaat bagi kita semua, semoga sehat selalu & sukses untuk anda semua..

Selasa, 02 Juli 2013

SEBERAPA PENTING KAH BESAR KECILNYA DAYA LISTRIK UNTUK PEMANAS PADA MESIN TETAS


SEBERAPA PENTING KAH BESAR KECILNYA DAYA LISTRIK UNTUK PEMANAS PADA MESIN TETAS



ketika kita ingin terjun pada bidang penetasan tidak bisa dipungkiri pilihan system pemanas sering kita hadapi, yang sangat umum adalah masalah daya listrik, baik itu kapasitas kecil maupun kapasitas besar


contoh umum di tingkat usaha menengah kebawah ataupun hobby bahkan sampai tingkat komersil yang berkapasitas besar, sering kali saya temukan orang yang sangat takut atau khawatir dengan pemakaian daya besar untuk system pemanasnya, baik itu yang menggunakan lampu pijar untuk kapasitas kecil atau pun tubuler heater untuk kapasitas besar..



yaaap.. itu lah permasalahan yang akan saya bahas disini, tentang baik bauruknya daya yang di butuhkan di dalam mesin tetas..



secara teori saya tidak mengetahui satuan dari daya panas yang di hasilkan dari pemanas itu sendiri (karena saya bukan orang kuliahan yang kenyang dengan suguhan teori), baik itu panas dari lampu pijar atau pun tubuler heater, selalu saja hasil coba coba tidak berdasarkan teori..



banyak sekali praktisi baik pemain lama maupun pemain baru yang lebih memilih pemanas dengan daya yang sekecil kecilnya, ambil satu contoh umum pada kapasitas kecil dengan ukuran box pxlxt 60x40x40 untuk system still air yang secara umum saya liat menggunakan lampu pijar sebanyak 4 buah dengan daya 5 watt/buahnya, dalam 1 kasus ini saya sering mendengar kata kata “temperaturnya lama naiknya mas”, bisa di bayangkan tiap kali memutar termostat dengan temperatur yang lama naiknya, dan umum juga orang mempermasalahkan tebal tipisnya dinding box yang di buatnya, di luar termostat, bisa di bayangkan pula fluktuasi antara mati hidupnya lampu pemanas tadi lebih cepat mana, tentunya lebih lama hidupnya bukan, hidupnya lama matinya sebentar, begitu seterusnya, lebih baik mana diantara mati hidupnya pemanas seimbang, atau lebih lama hidupnya, atau lebih lama matinya, coba kita hitung masing masing fluktuasi tadi di akhir penetasan, dengan daya kecil lampu lebih banyak hidupnya ketimbang matinya = …???..., dengan daya menengah antara hidup & matinya lampu seimbang = ….???... atau dengan daya yang besar tapi lebih lama matinya ketimbang hidupnya = …???...



jika anda takut akan tagihan listrik yang membengkak tiap bulannya, itu wajar, karena kita sering di suguhi teori daya listrik yang besar akan memperbesar tagihan bulanan pula, jika anda takut telur akan kepanasan karena pemakaian lampu dengan daya listrik yang besar kita kembalikan lagi kepada fungsi termostat itu sendiri yang tugasnya memutuskan aliran listrik sesuai temperatur yang kita atur


lalu ada pertanyaan lagi soal over temperature atau kelebihan panas, “kalo malam stabil mas, tapi kalo siank itu mas yang rada kacaw, suhu melebihi settingan mas”, jawabanya tentu sangat mudah bukan “emang mesin tetasnya di taro dimana..?”, jadi sudah pasti jika anda meletakan mesin tetas dengan ruangan yang bertemperatur tidak stabil akan berdampak pada mesin tetas itu sendiri, misal ruangan yang tanpa plafon, ruangan yang udara luar mudah masuk entah itu udara panas maupun dingin, memang secara alami telur akan mengeluarkan panas pada hari ke 7 keatas, tapi disitu lah fungsi ventilasi yang menganut system buka sedikit demi sedikit, tapi dengan ruangan yang bertemperatur tidak stabil..?, untuk kapasitas besar atau high class tentunya dengan adanya fasilitas damper untuk mengantisipasi over temperature’nya..



jika anda browsing di internet untuk mesin tetas buatan luar negeri sedikit sekali orang menjual productnya dengan daya listrik yang kecil, selain daerah produsen luar negeri yang cenderung dingin sangat memungkinkan untuk memakai pemanas dengan daya besar untuk mencapai panas yang di inginkan, dan satu hal yang lebih penting, karena mereka berpikiran untuk tidak mengurangi salah satu aspek yang akan mengurangi kinerja mesin tetas itu sendiri, misal kita membuat box dengan ukuran seperti diatas tadi dengan pemanas lampu 4x5watt, kasus yang pertama adalah sudah bisa di pastikan akan memakan waktu yang lama untuk mencapai target suhu yang di inginkan yang dengan otomatis akan terjadi penutupan secara maximal baik itu lubang ventilasi maupun celah pintu & sebagainya, untuk proses awal oke ventilasi di tutup rapat, ketika sudah memulai pembukaan ventilasi, lalu kita melakukan penyemprotan untuk menambah kelembaban, bukankah akan lama lagi naiknya itu temperatur, sudah dapat di pastikan akan ada perlakuan menutup celah/ventilasi sekecil mungkin yang akan mengakibatkan berkurangnya kinerja proses penetasan itu sendiri, lalu yang kdua akan di pastikan mempermasalahkan tebal tipisnya konstruksi box karena untuk mengejar mempertahankan panas dan dengan otomatis pula semakin anda menambah ketebalan box atau bahkan melapisi dinding dengan almunium atau semacamnya akan menambah biaya pengeluaran bukan..


jadi dari segi pemilihan daya pemanas untuk mesin penetas itu memang hal lain untuk di perhatikan..


dari pengalaman saya, yang secara daerah saya memiliki temperature berkisar antara 31 – 33’c, akan sangat mudah saya memilih pemanas dengan daya listrik yang kecil, tapi begitu mesin tetas itu di bawa ke daerah yang bertemperatur rendah, umum “mas.. kok suhunya mentok di 35’ ya, padahal udah dari pagi saya operasikan”


jadi apapun system dan besar kecilnya mesin tetas yang anda buat, untuk tidak mengurangi salah satu aspek proses penetasan di dalam mesin tetas, system pemanas mutlak di perhitungkan..


selamat bereksperiment, semoga sehat & sukses buat anda semua..

Rabu, 26 Juni 2013

PENGERTIAN THERMODINAMIKA DAN AIR FLOW PADA MESIN TETAS

PENGERTIAN THERMODINAMIKA DAN AIR FLOW PADA MESIN TETAS

Tidak bisa di pungkiri bahwa di dalam dunia penetasan sangat erat hubungannya dengan yang namanya termodinamika, sebagaimana yang di sebut termodinamika yang berarti thermos (dari bahasa yunani) yang artinya panas  dan dinamika yang berarti perubahan, bisa juga di simpulkan dengan perubahan temperature..
Lalu bagaimana penjelasannya di dalam penetasan mengenai termodinamika, sudah jelas bukan penjelasan di atas, jadi begini, di dalam mesin tetas atau incubator eggs teramat sangat di butuhkan temperature yang panas dan tentunya harus di sesuaikan dengan kebutuhan dari telur yang akan di tetaskan, berdasarkan system yang dipakai serta ukuran konstruksi dari mesin tetas tersebut tentunya hukun termodinamika tidak bias di lepaskan, baik itu system still air maupun system forced air, mari kita sederahankan, berdasarkan sifat antara hawa panas yang ringan dengan hawa dingin yang berat, sebagai contoh ketika kita mematik/menyalakan korek api, terlihat jelas api dan asap bergerak naik keatas, kenapa bukan kebawah, ya karena sifatnya yang memang ringan sehingga dia bergerak naik keatas, juga sifatnya yang mudah hilang/habis termakan temperatur sekitar
termodinamika dalam mesin penetas adalah bagaimana kita berusaha keras untuk menjaga temperatur agar selalu terjaga tingkat kestabilannya, tidak mudah melebihi dari settingan yang kita tentukan ataupun cepat terserap/hilang oleh perubahan temperatur sekitar..

AIR FLOW
AIR = udara
FLOW = aliran
jadi singkatnya air flow itu adalah aliran udara..
di mesin tetas system still air maupun forced air air flow selalu tidak ada habisnya untuk kita kembangkan baik dengan cara sederhana untuk system still air maupun dengan teknologi menengah yaitu menggunakan fan/kipas angin untuk system forced air
di mesin tetas system still air tentunya air flownya mengandalkan sifat alaminya suhu/temperatur/udara panas, sedangkan pada system forced air mengandalkan fan/kipas angin untuk memaksakan temperatur agar merata pada tiap sudut di dalam mesin tetas tersebut

lalu ada pertanyaan bagaymana pengaruhnya speed/kecepatan air flow pada telur yang akan di tetaskan..
tidak sedikit yang mempertanyakan hal tersebut dan tidak sedikit pula yang meragukan efek dari kecepatan yang di hasilkan oleh fan/kipas angin, berdasarkan penjelasan soal termodinamika diatas, tentunya sangat jelas air flow akan sangat terasa jika temperatur masih mengikuti lingkungan sekitar atau bisa di katakan temperature masih berat, maka airflow yang di hasilkan oleh kecepatan hembusan fan/kipas angin tadi sangat terasa, akan tetapi pada mesin tetas yang mana ada satu ruang yang kita buat lalu kita buat ruang tersebut agar panas & tidak terpengaruh lagi oleh temperature sekitar maka dapat di pastikan di dalam mesin tetas tersebut udara akan sangat ringan sesuai panas yang di butuhkan sehingga kecepatan air flow sudah tidak berat lagi ketika mesin tetas baru di nyalakan/di aktifkan, dan dapat di pastikan juga kecepatan/speed airflow sudah sangat jauh berbeda ketika temperatur belum panas karena udara yang sudah ringan..
jadi kesimpulannya adalah sebagaimana pentingkan termodinamika dan airflownya dalam mesin tetas harus sangat di perhatikan, mungkin hal tersebut tidak akan berpengaru besar pada mesin tetas kecil, tapi pada mesin tetas kapasitas besar, tidak bisa di pungkiri hukum termodinamika & air flow tetap harus sangat di perhatikan..
demikianlah artikel yang yang saya buat berdasarkan pengalaman selama ini, baik buruknya tulisan yang saya buat ini semoga bermanfaat bagi kita semua, semoga sehat selalu & sukses untuk anda semua..

Sabtu, 30 Maret 2013

SUASANA KERJA (my work team work)

proses pemotongan besi holo 2x2cm untuk rangka kapasitas besar

membangun rangka

membangun rangka

proses pengecatan dasar rangka
mengatur system penggerak agar pergerakan menjadi presisi


proses pengecatan dasar rangka




membangun cashing


membangun cashing
membangun cashing
membangun kapasitas kecil
pemasangan di lokasi pemesan
membangun kapasitas kecil
electrical installation
electrical installation
finishing
experiment controll
experiment controll
packing
lembur untuk ngejar deadline
lembur untuk ngejar deadline
proses running test
proses finishing
proses finishing

membangun kapasitas kecil


dua hama yang sering menggangu ketika lagi bekerja (keponakan yang tengik tengik)

Kamis, 22 November 2012

KLARIFIKASI SOAL SEMI, OTOMATIS, FULL OTOMATIS PADA MESIN TETAS

sebelum saya jauh berkecimpung di bunia penetasan saya banyak di bingungkan oleh beberapa sistem yang ada di pasaran, tentang mesin tetas semi otomatis, otomatis dan full otomatis..

berbekal ilmu yang saya punya saya mulai mempelajari satu demi satu bagian bagian dari mesin tetas, baik yang menggunakan system sederhana maupun system canggih..

ketika di hadapkan oleh dua system saya tidak terlalu ambil pusing, yaitu sistem otomatis dan full otomatis
tapi ketika di hadapkan oleh system semi otomatis baru lah saya mulai kebingungan, bingungnya dimana..? ya itu, kok di sebut semi otomatis..


SEMI OTOMATIS
menurut sumber yang ada di pasaran, jadi semi otomatis itu cara kerja'nya adalah, temperatur suhu di atur secara otomatis oleh termostat & pemutar balikkan telurnya tetap manual, entah itu sekaligus satu rak atau pun per butir telurnya..

nah yang saya ingin klarifikasi disini adalah, kenapa di sebut system seperti ini dengan nama semi otomatis, setahu saya sejak kenal konci inggris yang namanya termostat itu memang kerjanya otomatis, hanya di bedakan pada jenisnya, dan yang lebih membingungkan lagi mereka memasukkan system semi itu karena pengaturan suhu otomatis+pemutaran telur manual, terdengar agak agak kurang bisa di terima untuk orang seperti saya

nah disini saya tekankan yang namanya termostat itu memang kerjanya sudah otomatis, apabila suhu sudah mencapai target maka termostat akan bekerja memutuskan arus dan system pemanas mati, dengan matinya system pemanas maka otomatis suhu di dalam mesin tetas akan turun, nah ketika berada di titik terendah dari nilai yang di tentukan pada termostat, termostat akan kembali bekerja dengan menghubungkan arus untuk menghidupkan system pemanas

jika anda ingin membeli mesin tetas & di hadapkan dengan permasalahan seperti ini, anggap saja sudah yang namanya mesin tetas semi otomatis itu adalah manual

mudah mudahan dapat di pahami dengan bijak permasalah yang menurut saya salah kaprah dalam menyebutkan satu system, hal tersebut tujuan saya agar para masyarakat awam tidak terjebak oleh pemberian nama untuk sebuah system..

SYSTEM OTOMATIS














sudah pasti yang menganut system otomatis yaitu pemutaran telurnya yang sudah otomatis menggunakan dinamo/motor listrik, entah itu termostatnya wafer, bimetal, elektronik maupun digital..



FULL OTOMATIS

pengaturan suhu dan kelembaban sudah otomatis, pemutaran telur otomatis menggunakan dinamo/motor listrik, system ventilasi otomatis yang biasa kami namakan dengan system damper untuk suply udara segar/oksigen dan gas buang/karbondioksida, jadi sudah tidak lagi menganut system buka tutup pintu ruang mesin tetas untuk pendinginan, karena pada prinsipnya yang di lakukan para peneliti terdahulu kita yang biasa melakukan buka tutup pintu tersebut tujuannya hanya lah untuk mengganti udara di dalam mesin tetas dengan udara baru, lalu pengisian air pada bak penampung air untuk kelembaban sudah otomatis seperti hal nya bak penampungan air rumahan atau yang biasa di sebut dengan toren.tower air

JIKA
judulnya semi otomatis tapi pemutaran telurnya masih menggunakan tangan itu saya sebut masih manual
JIKA
pemutaran telur sudah menggunakan motor listrik/dinamo dan salah satu pengoperasian masih menggunakan tangan  itu sudah bisa di sebut otomatis, karena kerja tangan manusia hanya sebagai pelengkap saja, tidak semua di kerjakan dengan tangan
JIKA
kerja manusia sudah berkurang dan kerjanya hanya mengecek saja itu biasa saya sebut full otomatis

mudah mudahan apa yang saya tulis dapat di mengerti dengan baik dengan tujuan meluruskan apa yang selama ini masih salah kaprah dalam penyebutan system

Senin, 19 November 2012

PENGERTIAN STILL AIR DAN FORCED AIR



sering kali saya dapet pertanyaan soal apa itu still air dan apa itu forced air..

dan mungkin di blog ini lah tempat saya menjelaskan soal apa itu still air dan apa itu forced air..



STILL AIR

STILL = masih/tetap, AIR = udara, STILL AIR = masih/tetap udara

kok rada ga nyambung ya kalo di indonesia'in..hehehehe

still air atau udara tetap biasa di aplikasikan ke dalam mesin tetas type sederhana & kapasitas sedikit, sebenernya apa sich yang namanya still air, kok bisa di sebut still air..

jadi..

mesin tetas yang menganut system still air adalah mesin tetas yang benar benar mengandalkan rambatan panas yang dihasilkan oleh pemanas, baik itu lampu maupun element pemanas/heater



lampu pijar/element pemanas atau pun matahari sekali pun yang menghasilkan atau mengeluarkan panas, yang mana panas tersebut dengan atau secara alami akan merambat kan hawa panasnya ke sekelilingnya, contohnya matahari kekuatan panas yang luar biasa, untuk mencapai ke bumi tidak lah memerlukan bantuan angin atau apapun, hawa panas itu merambat pelan tapi pasti ke arah bumi hingga yang kita rasakan di bumi ini saat siang hari, nah itu lah teori dari still air air, hawa/udara yang merambat ke permukaan yang di tuju..



pada mesin penetas yang memakai system still air, seperti yang jelaskan tadi, panas yang di dapatkan sang telur adalah panas dari lampu pijar/element pemanas yang merambat ke permukaan telur, merambat secara alami.



Dapat di pastikan penggunaan system seperti ini sangat lah sulit untuk mendapatkan temperatur yang seragam yang di terima oleh telur





FORCED AIR

FORCED = paksa, AIR = udara, FORCED AIR = paksa udara

Agak sedikit nyambung nich di indonesia’in..hehehe

Ya.. system forced air ada system pemaksaan udara, yang mana udara di paksakan mengalir/merambat ke permukaan yang di tuju.



Apa yang memaksakannya supaya merambat ke permukaan yang di tuju, tentunya dengan tambahan bantuan alat berupa kipas angin/fan.



Lalu bagaimana cara kerja’nya, cara kerjanya yaitu dengan memungsikan kipas angin/fan untuk membawa hawa/udara ke permukaan yang dituju.



Aplikasi di mesin tetas system forced air sangat lah penting dan banyak di gunakan pada mesin mesin tetas yang menggunakan rak bersusun



Jika rak bersusun, apakah efektif jika kita harus memasang pemanas pada masing masing raknya, lebih efektif mana jika rak bersusun itu hanya menggunakan 1 – 2 buah pemanas yang di hembuskan oleh kipas angin/fan..? tentunya sangat lebih efektif system forced air bukan..



Lalu apa kelebihan lain dari system forced air, tentunya soal pemerataan suhu yang dapat di pastikan akan seragam suhu yang di dapatkan oleh telur

Sabtu, 10 November 2012

PENETASAN TELUR UNGGAS







Yang harus di perhatikan dalam penetasan telur






terlintas dalam benak kita ketika kita ingin memulai usaha peternakan atau hobby, bagaimana kah seharusnya yang kita lakukan untuk menetaskan telur ketika induk dari telur tersebut mati atau pun sudah tidak mau mengerami karena beberapa faktor atau pun untuk pembudi daya'an, entah itu telur unggas ataupun reptile bahkan telur dinosaurus sekalipun(kalo ada telurnya)hehehe.


Semestinya ketika ingin memulai usaha atau hobby menetaskan telur kita harus tau prilaku dari kehidupan hewan peliharaan atau ternak kita, kita sebut para hewan ternak atau peliharaan ini sumber awal dari manajemen penetasan, kita harus tau apa yang kita lakukan untuk kesehatan hewan ternak atau peliharaan kita, kebersihan kandangnya, perbandingan indukan hingga nutrisi untuk hewan itu sendiri, tujuannya tidak lain hanya untuk mendapatkan telur yang berkualitas baik atau bahkan terbaik, sebab pada dasarnya di dunia penetasan faktor pertama bersumber dari telur itu sendiri yang akan di tetaskan


Untuk mendapatkan telur yang baik dan sehat serta berkualitas tentunya kita harus memiliki indukan yang sehat dan berkualitas pula, begitu juga lingkungan kandang yang harus bersih dan terawat, perbandingan indukan menjadi salah satu factor yang sangat penting untuk mendapatkan telur yang berkualitas, perbandingan indukan maksudnya adalah missal kita memiliki unggas sebanyak 100 ekor, nah dari seratus ekor itu umumnya yang paling bagus itu 1:4, 1:5, maksudnya 1 jantan 4 betina atau 5 betina, berarti dari jumlah 100 itu didapatkan 20 ekor jantan 80 ekor betina, ini nilai umum perbandingan yang di lakukan oleh peternak senior/kawakan, ada juga beberapa peternakan yang memakai perbandingan 1:8 sampai 1:12, tentunya hasilnya juga berpariatif bukan..?


Oke untuk sedikit penjelasan di atas saya rasa cukup untuk mendapatkan telur yang baik, nah setelah kita mengetahui sumber dari manajemen penetasan barulah kita mengenal istilah fertile dan unfertile, fertile maksudnya pembuahan/bahan anak/sperma membuahi indung telur maka terbentuklah embrio, makanya sangat perlu di perhatikan perbandingan indukan untuk seberapa besar kemungkinan telur itu fertile dikarenakan adanya pembuahan di dalam telur tersebut, dan unfertile maksudnya telur kosong/tidak terjadi pembuahan dalam telur, untuk mengetahui fertile atau unfertile telur yang akan kita tetaskan umumnya baru akan ketahuan setelah memasuki 3 hari dalam mesin tetas, di jelaskan nanti di penjelasan cara menetaskan yang baik.


Adapun beberapa cara sebelum telur masuk ke mesin tetas adalah sebagai berikut :


· Telur yang akan masuk ke dalam mesin tetas sebaiknya dari hasil kawin, bukan dari hasil makanan perangsang induk untuk bertelur, apalagi telur beli di warung.


· Telur yang akan masuk ke dalam mesin tetas sebaiknya telur yang bersih, bebas dari kuman/bakteri.


· Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan pilihlah telur dari indukkan yang berkualitas/dari bibit unggul.


· Sebaiknya telur yang akan masuk ke dalam mesin tetas tidak lebih dari 7 hari sejak keluar dari induknya, untuk mendapat mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya umur 1 – 3 hari sejak keluar dari induknya


· Letakkan telur ke tempat telur/egg tray secara berdiri terbalik, bagian yang tumpul di atas, dan bagian yang runcing di bawah.


· Jangan pernah sekali kali mengagetkan kondisi telur, artinya hindari telur terbentur satu sama lain atau terbentur benda keras lainnya, hal ini untuk menjaga embrio di dalam telur






Sebelum & ketika telur berada pada mesin tetas ada beberapa hal yang harus di perhatikan ;


· Sebelum telur masuk ke dalam mesin tetas harus lah di perhatikan kebersihan dari mesin tetas tersebut, walau pun sebenernya dalam dunia unggas sang induk tidak pernah melakukan hal ini, ini hanya pendapat saya yang barangkali mungkin, sekali lagi..mungkin si induk dari kelenjar kelenjar keringatnya mengandung anti biotik yang dapat mematikan kuman/bakteri yang terdapat pada kulit telur..


· Perhatikan segala sesuatunya yang terdapat di mesin tetas baik manual maupun otomatis


· Perhatikan pula manual book dari mesin tetas tersebut.


· Ketika telur sudah berada di dalam mesin tetas, selama 3 hari pertama usahakan supaya jangan sampe bergerak dan jangan sampai ada udara masuk maupun keluar dari mesin tetas tersebut, hal ini di karenakan sesungguhnya carbondioksida/CO2 sangat di butuhkan di 3 hari pertama karena co2 terbebut tanpa kita sadari membantu menguatkan sel sel tulang pada embrio


· Pemeriksaan embrio dapat di lakukan sesering seringnya tiap hari dan sejarang jarangnya 1 minggu, pisahkan telur yang embrionya tidak berkembang, hal ini untuk menghindari gas amoniak yang keluar dari telur tersebut, tentunya akan mengganggu telur telur lainnya


· untuk mesin tetas manual lakukan pemeriksaan bak air tiap hari, tambahkan air jika air dalam bak berkurang,


· Hentikan pemutaran rak di 3 hari terakhir telur akan menetas, keluarkan telur dari eggtray dan letakkan di egg hatcher dengan posisi bebas (tiduran), hal ini di maksudkan untuk pencarian posisi menetas anak unggas dari telurnya,


· Di 3 hari terakhir kelembaban sangat penting untuk di perhatikan, lakukan penambahan kelembaban, hal ini di maksudkan agar kulit telur menjadi lunak sehingga akan memudahkan proses menetasnya telur, untuk menambah kelembaban juga banyak sekali variasi tekhnik untuk menambah kelembaban, ada yang melakukannya dengan membasahi kain handuk dan meletakkan kain handuk yang basah tersebut di dalam ruang mesin tetas, ada yang membasahi spond/busa meubel, ada juga yang melakukannya dengan menyemprotan air murni ke dinding dalam mesin tetas atau bahkan ke kulit telurnya langsung sesuai yang di butuhkan untuk menjaga kestabilan kelembaban, nah tehknik ini harus di perhatikan langkah berikut, jangan terlalu banyak menyemprot air langsung ke permukaan kulit telur karena akan menyebabkan penyerapan air ke dalam telur dan akan mengakibatkan kematian embrio


· Ada beberapa telur di 3 hari terakhir yang sudah mulai retak, ketika anak unggas keluar dari telur diam kan dulu hingga bulunya kering, umumnya di diamkan selama 24 jam, tapi ada beberapa orang yang langsung mengeluarkan bayi unggasnya ketika bulunya mulai terlihat mengering, dan jika ada anak unggas yang kulit ari masih menempel di dubur anak unggas sebaiknya diamkan saja hingga kulit ari tersebut akan putus dengan sendirinya, biasanya jika kita yang memutuskan kulit ari anak unggas tersebut tidak lama lagi akan tewas/meninggal dunia/mati/ko’it.


· Jika bulu anak unggas sudah mengering, pisahkan ke kandang yang suhunya hampir sama dengan suhu mesin tetas, untuk menghindari perubahan suhu yang drastis yang di terima si anak unggas tersebut.


· Buang kulit kulit telur yang telah menetas.


· Jika ada beberapa telur yang tidak menetas, sedangkan hari penetasan sudah berakhir, sebaiknya tunggu 1 – 2 hari dulu hingga telur tersebut menetas, hal ini kita anggap barangkali telur tersebut perkembangannya lambat untuk menetas, jika tidak menetas juga baru lah kita vonis bahwa telur tersebut gagal menetas/mati.


· Jika periode penetasan telah berakhir kembali ke tahap awal, bersihkan mesin tetas dari semua kotoran yang tertinggal, dan kembali semprotkan cairan desinfektan.


· Sebaiknya pada saat telur telur menetas dan pemisahan anak unggas saya sarankan pakailah masker pelindung pernafasan anda, karena ada bulu bulu halus yang tidak terlihat akan terhirupdan tentunya akan sangat mengganggu pernafasan kita.






Biar bagaimana pun canggihnya mesin penetas telur yang kita gunakan tentunya tidak akan mampu menyamakan sifat alami induk dari telur yang kita tetaskan, & biar bagaimana pun kegiatan penetasan adalah termasuk kegiatan experiment, metode apapun yang di dapat untuk memaksimalkan hasil/tingkat keberhasilan yang tinggi adalah sah sah saja, saya tidak menekankan anda harus mengikuti metode saya, tapi setidaknya saya menggambarkan apa yang pernah saya jalani..
dan yang paling penting lagi, sebaik baiknya mesin tetas, secanggih canggihnya mesin tetas, tidak akan memperbaiki kualitas telur itu sendiri, ingat.. mesin tetas tidak akan memperbaiki kualitas telur itu sendiri..

Kurang lebihnya apa yang pernah saya pelajari dan saya terapkan beserta pengalamnnya telah saya sampaikan, bila ada kekurangan saya sangat mengharapkan koreksi demi kemajuan dari apa yang saya lakukan, selamat bekerja, selamat menetaskan telur, selamat dan sukses selalu untuk anda semua..